Tag Archive: Government


Gaza – Suasana peperangan antara Palestina dan Israel makin memanas, kondisi Gaza semakin mengkhawatirkan dan kondisi Israelpun kian mencekam, saat ini masih terjadi saling balas antara pejuang palestina dengan tentara Israel dengan menggunakan roket. Demikian menurut laporan langsung dari relawan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Abdillah Onim.

Hingga saat ini tanggal 17 November 2012 pukul 21:30 waktu jalur Gaza, tercatat 29 warga Palestina tewas serta lebih dari 290 luka-luka, 140 orang adalah anak-anak dan puluhan gedung dan rumah warga Gaza hancur.

Sedangkan dari pihak Israel tercatat lebih dari 100 orang warga yahudi luka-luka mayoritasnya adalah tentara Israel serta 5 orang tentara Israel tewas.

Suasana panik terjadi di Tel Aviv ibu kota Israel, sirine tanda bahayapun sudah dibunyikan, warga yahudi yang tinggal di perbatasan sudah mengungsi dan sebagiannya bersembunyi di terowongan dalam tanah.

Pasca menembak jatuh drone atau pesawat tanpa awak milik Israel semalam dan 1 unit tank, hari ini kembali pejuang Palestina berhasil menembak jatuh pesawat canggih andalan Israel yaitu jet F16 dan beberapa awaknya tewas seketika.

Sejarah mencatat sebuah keberhasilan pejuang palestina Brigade Izzuddien Alqossam berhasil menembakkan roket secara bertubi-tubi ke jantung kota israel yaitu Tel Aviv.

Hingga detik ini situasi di Gaza semakin mengkhawatirkan dan sebaliknya situasi di Israel kian mencekam karena saling bertempur secara jarak jauh.

busana.jpgDetil yang mengandung unsur kemewahan dan glamour seperti bordir, sulam, sequins (bahan dengan kilauan manik-manik), serta motif floral, mendominasi seluruh koleksi dari empat perancang busana kelas atas (high-end) dalam pagelaran busana bertajuk ‘Luxurious Modesty’ di Jakarta Fashion Week (JFW) 2013.

Empat perancang busana muslim kenamaan seperti Itang Yunasz, Ronald V. Gaghana, Irna Mutiara, dan Monika Jufri, masing-masing memamerkan 12 koleksi terbaru dari lini busana mereka.

“Empat koleksi dari tiap-tiap lini busana yang dipamerkan ini, diharapkan dapat menjadi tren setter untuk busana muslim 2013, tidak hanya di Indonesia namun juga di beberapa negara muslim lainnya,” ujar Creative Director JFW 2013, Diaz Persada, pada jumpa pers di Function Room JFW, Kamis.

Itang Yunasz, membawakan koleksinya berupa kaftan, abaya, blus, rok, maxi dress maupun celana dari lini busana Itang Yunasz. Karakter klasik dan mewah tertuang pada bahan-bahan halus dan flowing seperti sutera, chiffon, dan sutera saten. Dengan tema “Hymn of Life”, Itang menampilkan warna-warni kecantikan motif floral pada kain berwarna krem, hitam, biru muda, maghenta, putih, dan nuansa hijau muda.

Siluet sederhana yang ditampilkan membentuk kesan mewah dan glam saat dipadu dengan aksesoris berupa mutiara dari Lombok, detil pada lengan yang puffy (menggembung), atau bagian pergelangan yang membentuk pola lonceng, serta taburan kristal pada pergelangan tangan. Warna hitam pada renda yang menjadi kerudung, juga menambahkan kesan feminin dan elegan.

Sementara itu, Irna Mutiara membawakan koleksi bertema ‘The Canary’ yang merupakan koleksi busana dari lini Irna La Perle. Serupa dengan tema yang berarti burung kenari, Irna menambahkan detil bulu burung berwarna putih pada kerudungnya.

Kemewahan lain terpancar dari detail sulam dan bordir dari Tasikmalaya serta Sumatera Barat, di atas kain berbahan sutera satin dan chiffon. Warna monokrom seperti putih, hitam, dan abu-abu diberi semburat warna kuning muda, untuk menghilangkan kesan monoton.

Detil bordir yang ditemu pada bagian leher hingga menyerupai kalung atau pada bagian bawah rok maxi bervolume, menghasilkan kemewahan kelas atas saat dipadu dengan aksi draperi, tehnik nipat, atau pun pola sisik berwarna kuning pada rok panjang.

Bila Irna menampilkan bordir dari negeri sendiri, Ronald V. Gaghana tidak hanya menampilkan bordir dari Indonesia, namun juga dari Maroko dan China.

Ronald mengangkat satu koleksi baju muslim dari lini keduanya yang bernama Element. Kali ini Ronald tidak memberikan banyak detil atau variasi, karena mementingkan kenyamanan pengguna tunik atau pun kaftan rancangannya. Empat belas koleksi bertajuk Passion ini menampilkan siluet sederhana dari blus, dress, tunik, serta kaftan yang menonjolkan tehnik bordir dan sulam, dipadu dengan motif floral art nouveau.

Bahan yang digunakan juga menambah kesan glam seperti; tulle, chiffon dan sutera satin. Bordir berbentuk bangau dari China atau pun pola floral dari Maroko dan Indonesia, memberikan kemewahan tersendiri di atas warna-warni feminin seperti kuning muda, emas, merah, biru langit dan hijau.

Aksesoris berupa juntaian kalung warna-warni beraksen Morrocan, serta kerudung berbahan sutera dengan bordir di tiap sisi, melengkapi koleksi Ronald.

Sementara itu, nuansa glam dari celana dan rok sequins berwarna ungu, biru laut, dan hijau toska, dibawakan oleh Monika Jufri. Serupa dengan tiga desainer lainnya, Monika juga menggunakan bahan-bahan ringan nan mewah seperti chiffon, raw silk dan sutera satin.

Nuansa feminin tidak hanya terllihat dari pilihan warna yang dipakai. Koleksi berupa blazer, rompi, kardigan, maxi-dress, dan celana harem, dengan aksentuasi seperti layer dan draperi memberikan kesan feminin romantis.

Maxi dress berdetil kain yang disimpul menjadi pita di bagian pinggang, serta celana harem dengan detil draperi di bagian pinggir paha, memberikan kesan ‘chic’ namun tetap elegan.

Nuansa Indonesia tampak sedikit terlihat melalui detil tenun yang digunakan Monika pada rok dan kerudung. Sementara untuk aksesoris, kalung maxi berbentuk lempeng bulat menambah kesan modern pemakainya.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Indonesia sangat berpotensi menjadi pusat busana muslim dunia. Pemakaian busana muslim di negara ini semakin populer, ditambah lagi jumlah perempuan yang berhijab sendiri sudah mencapai angka 20 juta di Indonesia.

“Ini menjadi salah satu celah untuk bisa meningkatkan produksi fashion muslim,” tutur Euis Saedah, Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, dalam konferensi pers Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFC) di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2012) lalu.

Sesuai data yang dimiliki Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perekonomian, dari 14 sektor ekonomi, fashion dan kerajinan memiliki pertumbuhan yang paling pesat. Setiap tahun, pertumbuhannya mencapai tujuh persen. “Industri fashion menyumbangkan hampir tujuh milyar dollar, dan mengalami peningkatan 2-3 persen dari sisi ekspor,” tukas Euis.

Menurut Euis, hal ini menunjukkan bahwa kreativitas desainer dan tren busana Indonesia sangat diminati negara lain. Busana Indonesia menampilkan ciri khas etnik, dengan teknologi pengolahan kain tradisional seperti batik, sulam, sampai tenun. Busana muslim termasuk karya anak bangsa yang memiliki nilai ekspor cukup tinggi ke negara-negara lain di Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

“Bahkan beragam pameran busana muslim pun sudah digelar di Shanghai dan Paris tahun lalu. Apresiasi masyarakat terhadap busana muslim Indonesia di sana sangat tinggi,” jelas Taruna Kusmayadi, Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia,

Sampai saat ini, Indonesia dinilai konsisten dalam memerhatikan perkembangan busana muslim modern. Namun dengan bertambahnya para hijabi, Indonesia paling tidak harus meningkatkan 60 persen produksi busana muslim untuk kawasan Indonesia saja.

“Ketika semua negara menonjolkan nilai lebih dari negaranya untuk memajukan negaranya, maka Indonesia bisa menonjolkan kreativitas dan produksi busana muslim sebagai kekuatannya,” saran Taruna.

Hanya saja, masih ada pekerjaan rumah yang harus diantisipasi untuk mewujudkan cita-cita ini di tahun 2020. Taruna mengungkapkan, harus ada kesatuan hati, cita-cita, dan road map yang sama di antara para pekerja fashion, pemerintah, dan masyarakat, untuk ikut memajukan industri busana muslim.

info : compas.com